10 Buku Yang Wajib Dibaca Mahasiswa MBA
Semua program MBA internasional terbaik memiliki daftar bacaan wajib bagi mahasiswanya.
Kamu pasti sudah sering mendengar pepatah yang mengatakan bahwa buku adalah sumber ilmu yang tak pernah kering sepanjang masa. Pepatah ini sulit dibantah, karena membaca buku adalah jalur akses termudah ke buah-buah pemikiran para ahli di berbagai bidang studi.
Hal ini tentunya juga berlaku untuk studi MBA. Ada berbagai buku yang sangat berguna untuk membuka wawasan mahasiswa MBA di bidang pemasaran, keuangan, komunikasi, dan lain-lain. Karena itu, tak mengherankan kalau program-program MBA di seluruh dunia memiliki daftar buku yang wajib dibaca para mahasiswanya.
Satu fakta yang menarik dari daftar buku ini adalah popularitas beberapa judul tertentu. Situs web Consultants 500 telah membandingkan daftar bacaan wajib di 20 program MBA internasional terbaik dan mereka menemukan beberapa buku yang muncul di sebagian besar daftar-daftar tersebut.
1. The Lean Startup
Pengarang: Eric Ries
Buku ini wajib dibaca karena mengajarkan dasar-dasar pengorganisasian bisnis baru. Model pembelajarannya cepat dan berkelanjutan, dengan melibatkan pengujian dan eksperimen. Eric Ries juga memperkenalkan konsep validated learning (pembelajaran yang divalidasi), yaitu kegiatan eksperimen berkelanjutan yang diukur dari awal, di mana hasil temuannya akan digunakan untuk menyesuaikan atau menyempurnakan arah dan tindakan. Jadi bisa dikatakan buku ini menawarkan pengetahuan tentang berbagai cara dan metode untuk menguji, beradaptasi, dan meningkatkan diri berdasarkan pendekatan ilmiah.
2. Moneyball: The Art of Winning an Unfair Game
Pengarang: Michael Lewis
Kalau hanya melihat sampulnya saja, pasti kamu menyangka buku ini hanya membahas tentang olahraga baseball. Padahal sebenarnya ada juga pembahasan mengenai aspek-aspek yang perlu dipelajari mahasiswa MBA, lho! Dari buku ini, kamu bisa mempelajari cara-cara membangun tim yang baik, menggunakan statistika untuk meningkatkan performa, dan menyingkirkan kesalahan yang terus berulang.
3. How to Win Friends and Influence People
Pengarang: Dale Carnegie
Buku yang pertama kali diterbitkan pada 1936 ini masih menjadi buku yang banyak dibaca di berbagai belahan dunia. Sang pengarang membagikan nasihatnya tentang bagaimana seorang salesman yang baik harus menguasai cara-cara berhubungan dengan konsumen. Pengetahuan dalam buku ini dapat diterapkan oleh para pemilik bisnis untuk menangani dan menjalin hubungan bisnis yang sukses dengan klien yang memiliki banyak tuntutan.
4. Good to Great
Pengarang: Jim Collins
Jim Collins menjalankan studi selama 5 tahun untuk mendapatkan materi yang dibutuhkan dalam penulisan buku ini. Dari hasil studi ini, ia kemudian menjelaskan berbagai alasan mengapa beberapa jenis bisnis bisa bertransisi ke posisi yang jauh lebih baik dan mengapa bisnis-bisnis lainnya gagal. Buku ini juga membahas berbagai mitos mengenai jalur kesuksesan yang masih banyak diandalkan berbagai badan usaha.
5. The Hard Thing About Hard Things
Pengarang: Ben Horowitz
Pengarang buku ini adalah salah satu entrepreneur tersukses di Silicon Valey. Dalam buku ini, Ben Horowitz membagikan berbagai tantangan yang akan dihadapi saat menjalankan bisnis, seperti PHK karyawan, mendapatkan loyalitas karyawan dan pelanggan, dan berbagai cara untuk menarik perhatian investor. Maka itu, The Hard Thing About Hard Things memiliki reputasi sebagai buku yang penting bagi orang-orang yang berkecimpung dalam dunia bisnis.
6. Made to Stick: Why Some Ideas Survive and Others Die
Pengarang: Chip & Dan Heat
Buku ini dibuat untuk membimbing pembacanya agar bisa sukses berkomunikasi dengan kliennya. Kedua pengarang buku ini menjelaskan beberapa prinsip yang bisa membuat sebuah ide bertahan dan diterima secara baik dengan melibatkan emosi, memori dan motivasi diri dari para klien.
7. Rework
Pengarang: Jason Fried & David Heinemeier Hansson
Konten Rework bisa dibilang cukup berbeda dengan buku-buku bisnis lainnya, jadi mungkin kamu akan merasa kurang familier saat membacanya. Pada intinya, buku ini memberikan panduan prosedural untuk mengoperasikan jenis-jenis bisnis modern. Para pembaca akan mendapatkan panduan mengenai pentingnya penggunaan prototipe, kelebihan flekibilitas sehubungan momentum usaha, dan bagaimana penanaman modal dari pihak luar bisa memberikan efek negatif.
8. Thinking, Fast and Slow
Pengarang: Daniel Kahneman
Dalam buku ini, Kahneman membahas cara kerja intuisi dan pemikiran manusia yang terbagi dalam 2 sistem. Sistem 1 adalah bagian yang bersifat cepat, otomatis dan emosional, serta berhubungan dengan berbagai dorongan yang menimbulkan perasaan dan kesan. Sistem 2 adalah bagian rasional yang bersifat lambat dan sistematis, serta menjadi basis untuk pemikiran logis. Setelah membaca buku ini, kamu bisa mengetahui waktu yang tepat untuk mengikuti tiap sistem.
9. Purple Cow: Transform Your Business by Being Remarkable
Pengarang: Seth Godin
Seth Godin telah lama dijuluki sebagai 'marketing guru' dan buku karangannya ini memiliki pengaruh besar di dunia global. Para pembaca buku ini akan mempelajari bahwa, di dalam dunia bisnis, status aman itu justru berisiko dan sebuah bisnis harus berstatus luar biasa untuk bisa menangkap perhatian konsumen. Godin juga menjelaskan pentingnya membuat produk yang unik dan menarik untuk pasar yang dituju. Beberapa contoh relevan dalam buku ini adalah perusahaan seperti Apple dan JetBlue, yang memiliki produk-produk dengan gaya yang menarik perhatian dan menggunakan teknik pemasaran yang melibatkan gaya tersebut.
10. The 4-Hour Workweek
Pengarang: Timothy Ferris
Kalau kamu suka traveling, buku ini mungkin bisa memberikan perspektif baru yang kamu butuhkan. The 4-Hour Workweek adalah panduan untuk meraih gaya hidup mewah dan menjadi entrepreneur tanpa perlu terikat di satu lokasi tertentu. Ferris menjabarkan bagaimana pekerjaan bisa dengan mudah dilimpahkan ke asisten-asisten, sehingga kamu bisa memiliki kebebasan untuk melakukan semua yang kamu inginkan. Selain itu, buku ini juga membahas bagaimana para kaum profesional bisa traveling keliling dunia dan tetap menjalani pekerjaan mereka seutuhnya, serta cara-cara untuk mengurangi beban kerja hingga 50%.